Pertumbuhan pesat populasi perkotaan telah menyebabkan tekanan yang meningkat pada infrastruktur kota dan sumber daya alam. Untuk mengatasi tantangan ini, konsep kota berkelanjutan muncul sebagai prinsip panduan bagi perencana kota dan arsitek. Kota berkelanjutan bertujuan menciptakan lingkungan yang tidak hanya layak huni dan secara ekonomi layak tetapi juga tahan terhadap perubahan iklim dan ramah lingkungan. Artikel ini mengeksplorasi strategi dan praktik inovatif yang membentuk kota berkelanjutan masa depan.
Keberlanjutan dalam desain perkotaan mencakup pendekatan holistik yang mengintegrasikan faktor lingkungan, sosial, dan ekonomi. Tujuannya adalah menciptakan ruang perkotaan yang meminimalkan jejak ekologis sambil meningkatkan kualitas hidup penduduk. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, kota menempati hanya 3% dari permukaan Bumi tetapi bertanggung jawab atas 75% emisi CO2 global. Oleh karena itu, mengubah wilayah perkotaan menjadi entitas berkelanjutan sangat penting untuk memerangi perubahan iklim dan mendorong kondisi hidup yang lebih baik.
Beberapa kota di seluruh dunia memimpin dalam desain perkotaan berkelanjutan, menampilkan praktik inovatif yang menjadi tolok ukur untuk pembangunan masa depan.
Curitiba sering dijadikan contoh sebagai model perencanaan kota berkelanjutan. Kota ini memiliki sistem angkutan umum cepat bus (BRT) yang sangat mengurangi kemacetan lalu lintas dan polusi. Selain itu, Curitiba telah mengadopsi ruang hijau, dengan banyak taman dan area pelestarian ekologi, menekankan pentingnya alam dalam pengaturan kota.
Amsterdam terkenal karena komitmennya terhadap keberlanjutan, terutama dalam hal transportasi. Kota ini memiliki budaya bersepeda yang kaya, dengan lebih banyak sepeda daripada penduduknya. Sistem transportasi umum yang terintegrasi dan investasi dalam sumber energi terbarukan, seperti angin dan matahari, lebih memperkuat usaha keberlanjutannya.
Pendekatan desain perkotaan Singapura menekankan keberadaan taman vertikal dan teknologi pintar. Kota negara ini dikenal karena penggunaan ruang yang inovatif, dengan taman vertikal dan atap hijau yang terintegrasi ke dalam gedung-gedung pencakar langit. Pemerintah juga menggunakan teknologi pintar untuk memantau dan mengelola layanan kota secara efisien, berkontribusi pada lingkungan perkotaan yang lebih berkelanjutan.
Meski visi untuk kota berkelanjutan sudah jelas, beberapa tantangan masih ada:
Masa depan kehidupan perkotaan bergantung pada kemampuan kita untuk menciptakan kota berkelanjutan yang mengutamakan kesehatan lingkungan, keberlanjutan ekonomi, dan keadilan sosial. Dengan mengadopsi prinsip desain inovatif, memanfaatkan teknologi baru, dan mendorong keterlibatan masyarakat, kita dapat mengubah wilayah perkotaan kita menjadi ruang yang dinamis dan tangguh yang berkembang selaras dengan alam. Selanjutnya, pelajaran dari kota-kota perintis akan membimbing pengembangan lingkungan kota yang berkelanjutan yang menguntungkan semua orang.